Bahlil sebut Lifting Gas sudah Capai 120% dari Target APBN 2025


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah gas terangkut atau lifting gas Indonesia saat ini sudah melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Secara realisasi di kuartal pertama 2025 lifting gas sudah mencapai 120% dari target,” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Selasa (27/5).
Dalam APBN 2025, target lifting gas tahun ini mencapai 1.005 mboepd. Sementara kinerja lifting minyak, baru mencapai 95,87% target APBN tahun ini.
“Target lifting kita kan 605 ribu barel per hari (bph), sekarang sudah 580 ribu bph. Jadi Insya allah doain ya 2025 target APBN,” ujarnya.
Kementerian ESDM mengatakan realisasi produksi lifting migas pada 2024 mencapai 1.600 juta barel setara minyak per hari (mboepd). Capaian ini berada di bawah target lifting yang dipatok sebanyak 1.660 mboepd.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, lifting migas pada November dan Desember 2024 melampaui target. “Target di November 1,66 juta boepd, realisasi 1,74 juta boepd. Di Desember realisasinya 1,86 juta boepd,” katanya dalam paparan kinerja 2024 sektor ESDM di Jakarta, Senin (3/2).
Kementerian ESDM mencatat, secara rata-rata lifting minyak bumi selama 2024 tercatat sebanyak 579,7 ribu bph. Dalam APBN 2024, targetnya sebesar 635 bph. Hal ini menandakan realisasi lifting minyak baru mencapai 91,29% dari target yang ditetapkan.
“Insya Allah, pada 2025 (target lifting minyak) bisa tercapai target,” ujarnya.
Sama seperti minyak bumi, kinerja rata-rata lifting gas bumi sepanjang 2024 juga tidak mencapai target. Kementerian ESDM mencatat, jumlah rata-rata lifting gas bumi sebanyak 1,02 juta boepd, sedikit di bawah angka target APBN mencapai 1,03 juta boepd.
Walaupun secara rata-rata tidak mencapai target, namun kinerja lifting gas bumi sudah melampaui patokan APBN sejak Oktober hingga Desember 2024. Pada APBN 2025, lifting minyak ditargetkan 605 ribu bph dan lifting gas mencapai 1,005 juta boepd.