Airlangga Prediksi Perputaran Uang Lebaran 2025 Stabil, Bansos jadi Penopang


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perputaran uang saat Lebaran tahun ini diperkirakan bakal sebanding dengan jumlah pergerakan uang pada Lebaran 2024.
Pernyataan tersebut merespons proyeksi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang memperkirakan perputaran uang saat Lebaran tahun ini turun sekitar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Airlangga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan kondisi antara Lebaran tahun ini dan tahun sebelumnya. Ia mengatakan, Idulfitri tahun lalu berdekatan dengan agenda Pemilihan Presiden dan pemilihan legislatif.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Golkar 2017-2024 itu menekankan bahwa perputaran uang selama periode lebaran ini juga didukung oleh penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi tetap stabil.
“Perputaran uangnya tidak menurun karena banyak program dan bansosnya sudah jalan,” ujar Airlangga.
Kementerian Sosial akan mencairkan dua bansos jelang Lebaran. Kedua bantuan tersebut adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Kadin sebelumnya memprediksi perputaran uang selama libur Idul Fitri 1446 Hijriah tahun ini diprediksi menurun seiring dengan jumlah pemudik yang mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan badan kebijakan transportasi, pusat statistik, Kementerian Perhubungan maupun akademisi, jumlah pemudik hari raya idul Fitri 2025 diperkirakan 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 24% persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menyampaikan hitungan penurunan sirkulasi uang saat lebaran nanti berangkat dari selisih prediksi tahun ini dengan tahun sebelumnya.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,975 triliun,” kata Sarman dalam siaran pers pada Rabu (26/3).
Prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Adapun rata-rata keluarga diprediksi membawa uang sebesar Rp 3.75 juta naik.
Menurut Sarman, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan perputaran uang saat lebaran 2025. Antara lain jarak libur nataru dan Idul Fitri yang sangat berdekatan. Hal ini dianggap memincu mereka yang sempat berlibur selama Nataru tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Idul Fitri.
Faktor kedua adalah kondisi ekonomi saat ini yang membuat masyarakat cenderung menghemat,mengingat dalam beberapa bulan kedepan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah.
Variabel lainnya yakni maraknya pemutusan hubungan kerja dan penurunan daya beli masyarakat. “Faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung,” ujar Sarman.