Prabowo Targetkan Penanganan Masalah Sampah Rampung 2029, Danantara Dilibatkan


Presiden Prabowo Subianto menargetkan urusan tata kelola sampah rampung pada 2029. Ia juga memerintahkan para menteri hingga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah sampah.
Danantara akan terlibat dalam proyek konversi sampah menjadi energi. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pemerintah telah mengidentifikasi 33 tempat pembuangan akhir sebagai lokasi konversi.
"Mengubah sampah menjadi energi. Nanti Danantara berperan di sana," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6) dikutip dari Antara.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan P Roeslani mengatakan Danantara siap berinvestasi dalam proyek konversi tersebut. Ia juga akan mengundang swasta untuk ikut berinvestasi.
Sedangkan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan tata kelola sampah di hulu mencakup pengolahan sampah berbasis reduce, reuse, recycle (3R) hingga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sedangkan pengelolaan sampah di hilir mencakup konversi sampah menjadi energi hingga refuse derived fuel (RDF).
Hanif mengatakan, Prabowo memerintahkan para menteri berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait tata kelola sampah. "Nanti kami dengan Mendagri akan bersama-sama (koordinasi)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Danantara akan terlibat dalam pengadaan teknologi untuk mengelola sampah menjadi listrik.
Dalam rapat koordinasi penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik di Kantor Kemenko Pangan, pada Senin (26/5), Zulhas menugaskan Menteri Hanif untuk menyeleksi teknologi yang cocok untuk digunakan.
"Menteri Lingkungan nanti akan menyeleksi teknologi yang layak, bermitra dengan Danantara, izin dari ESDM (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)," ujar Zulhas seperti dikutip Antara, di Jakarta, Senin (26/5).