Profil Chandra Daya (CDIA) Emiten Prajogo yang Resmi IPO, Bagaimana Prospeknya?

Nur Hana Putri Nabila
19 Juni 2025, 07:38
Profil PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Profil PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2025. Dari aksi korporasi ini, bayi dar gurita bisnis konglomerat Prajogo Pangestu ini akan meraup dana segar hingga Rp 2,37 triliun.  

Berdasarkan prospektus IPO, emiten orang terkaya di Indonesia itu akan melepas sebanyak-banyak 12,48 miliar saham bernominal Rp 100. Jumlah ini setara dengan 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor oleh perseroan. 

Lewat IPO, CDIA menawarkan saham dengan harga antara Rp 170-Rp 190 per lembar saham. Dalam IPO, CDIA akan menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Joint Lead Underwriters. 

Enam penjamin emisi yang telah ditetapkan perusahaan adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Adapun kedua sekuritas yang dipakai CDIA dalam IPO ini sebelumnya juga pernah menjadi perusahaan penjamin efek dalam IPO entitas Barito Group yang terafiliasi dengan TPIA. 

Henan Putihrai menjadi perusahaan penjamin efek yang mengantarkan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) IPO pada Maret 2024 lalu. Saham CUAN kini sudah terbang 4.233% ke level Rp 11.875 sejak IPO. Saat IPO emiten afiliasi Prajogo Pangestu ini menetapkan harga di Rp 220 dan meraup dana segar Rp 371,8 miliar.

Sementara BNI Sekuritas merupakan perusahaan penjamin emisi efek untuk IPO PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang digelar Oktober 2023. Saham BREN juga meroket 546,15% sejak IPO dan kini berada di level Rp 6.300.

Lalu darimana pundi-pundi kekayaan anak usaha TPIA ini?

Profil Chandra Daya Investasi dan Pundi-pundi Kekayaannya

Pada saat pendirian, struktur permodalan Chandra Daya Investasi terdiri atas modal dasar sebesar Rp 4 triliun, dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 1 triliun, yang terbagi dalam 500.000 lembar saham bernilai nominal Rp 2 juta per saham. 

Saham tersebut mayoritas dimiliki oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebanyak 499.999 saham atau setara 99,99%, sementara 1 saham lainnya dimiliki oleh CAP2. Sisa saham dalam portepel tercatat sebanyak 1,5 juta lembar atau senilai Rp 3 triliun.

Perseroan melalui anak perusahaan memiliki 4 (empat) pilar bisnis utama yaitu pilar energi, pilar logistik, pilar kepelabuhan dan penyimpanan, hingga pilar air. Lini bisnis yang disasar bekerja sama dengan entitas induk dan perusahaan di lingkup Barito Group. 

Melalui anak usaha PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA menyediakan suplai listrik di kawasan industri Krakatau (KIK) Cilegon, Banten, dengan jaringan pelanggan yang mencakup industri, rumah tangga, hingga instansi pemerintah. KCE mengoperasikan berbagai fasilitas pembangkit termasuk PLTGU 120 MW, PLTS 2,2 MWp, dan jaringan distribusi tegangan menengah hingga rendah. 

Bersama Krakatau Posco, KCE juga mengelola PLTGU 200 MW yang memanfaatkan off gas sebagai sumber energi. Selain itu, KCE aktif dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui penyediaan SPKLU di beberapa lokasi strategis.

Di sektor logistik, anak usaha CDIA seperti PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim mengoperasikan tujuh kapal khusus untuk pengangkutan bahan kimia dan gas, sementara mitra entitas asosiasi SBL mengelola logistik darat dengan 155 unit armada truk yang melayani pengangkutan, pergudangan, hingga ekspor-impor.

Demi mendukung kelancaran distribusi, anak usaha PT Redeco Petrolin Utama menyediakan layanan pelabuhan dan penyimpanan, seperti dermaga berkapasitas hingga 35.000 DWT dan 72 tangki penyimpanan dengan total volume 130.000 m³. RPU juga menyediakan layanan pemesanan dan pengambilan produk secara digital untuk meningkatkan efisiensi logistik pelanggan.

Di sektor air, CDIA melalui PT Krakatau Tirta Industri memasok dan mengelola air bersih di Cilegon dan Gresik dengan total kapasitas pengolahan lebih dari 3.400 liter per detik. KTI juga terus mengembangkan fasilitas air demin, daur ulang, dan pengolahan limbah menggunakan teknologi mutakhir seperti membran, ultrafiltrasi, dan biological treatment untuk mendukung kebutuhan industri dan masyarakat.

Prospek Usaha CDIA

Perseroan optimistis bahwa CDIA memiliki prospek usaha yang baik yang didukung oleh keunggulan kompetitif yang dimiliki perseroan serta adanya dukungan pemerintah pada industri terkait, ditambah dengan permintaan yang terus meningkat dari sektor industri.

“Pertumbuhan permintaan listrik di masa depan didorong oleh peningkatan konsumsi listrik per kapita Indonesia yang relatif rendah, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, urbanisasi yang meningkat, ekspansi ekonomi, dan perluasan kapasitas manufaktur,” demikian tertulis dalam prospektus, Kamis (19/6). 

Di sisi lain, permintaan terhadap kapal angkut cair (liquid carriers) juga menunjukkan tren positif seiring tingginya ketergantungan Indonesia pada impor minyak, gas, dan bahan kimia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sektor pelabuhan dan penyimpanan pun diperkirakan tumbuh, didorong oleh naiknya kebutuhan terhadap fasilitas penyimpanan minyak, gas, dan produk olahan.

Sementara itu, sektor air di Indonesia turut mencatatkan perkembangan yang signifikan, sejalan dengan berbagai dinamika negara berkembang seperti pertumbuhan penduduk, pembangunan industri, urbanisasi, hingga peningkatan perhatian terhadap isu lingkungan dan target pembangunan berkelanjutan dari pemerintah.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan